Meskipun standar kemiskinan Indonesia dan Amerika berbeda, DPR mengaku perlu belajar kemiskinan pada Amerika .
 Belajarlah kemiskinan pada orang miskin, bukan  pada orang kaya. Demikian pemahaman banyak orang. Tapi kejadian di  Indonesia justru sebaliknya. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kita  belajar kemiskinan pada Negara makmur.
Komisi VIII DPR baru baru ini melakukan studi banding ke Amerika  Serikat. Salah satunya menyoroti soal kemiskinan. Meskipun standar  kemiskinan Indonesia dan Amerika ini berbeda tapi tampaknya Komisi VIII  DPR mengaku ada problem yang sama dan juga patut dicermati jalan keluar  yang ditempuh di Amerika Serikat.
Kemiskinan masih menjadi isu penting bagi negara berkembang seperti  Indonesia. Wajahnya masih nyata terlihat di sudut-sudut Jakarta.  Kemiskinan tetap menjadi masalah kronis. Meski setiap tahun berbagai  program pengentasan dicanangkan pemerintah dan wakil rakyat, tetapi  kemiskinan tetap menjadi wajah utama penduduk Indonesia. Dan legislator  Indonesia melihat ada benang merah antara AS dan Indonesia.
Anggota Komisi VIII DPR Raditio berharap studi banding ini dapat meningkatkan kerjasama di bidang sosial dengan Amerika.
Di Amerika sendiri pascakrisis finansial jumlah warga miskin  meningkat 14,3 % dari populasi penduduk atau mencapai 44 juta jiwa. Ini  adalah merupakan jumlah terbesar sepanjang 5 tahun terakhir.
Tingkat pengangguran di Amerika mencapai 9,6 %. Jika kebijakan  pemerintah Obama tak mampu menekan angka ini, dipastikan tingkat  kemiskinan di Amerika akan terus meningkat.
Negara Makmur
Amerika memang dikenal sebagai negara dengan kekuatan ekonomi  terbesar di dunia. Dengan total PDB US$14 triliun, belum ada satu negara  pun yang menandingi keperkasaan ekonomi AS.
Ratusan perusahaan dari AS juga masuk dalam jajaran top perusahaan  multinasional dunia, sebut saja di antaranya Google, Yahoo, Facebook,  Microsoft, Exxon, Cevron, Wal Mart, Citigroup, JP Morgan Chase, dan  seterusnya. 
Dengan ratusan perusahaan kelas dunia, meski memiliki populasi 308  juta jiwa, penduduk Amerika rata-rata masuk deretan warga paling makmur  dunia. Total PDB per kapita AS adalah US$47,7 ribu atau Rp429 juta per  tahun.
Majalah bisnis ternama AS, Global Finance, baru saja merilis  peringkat 182 negara di dunia berdasarkan tingkat produk domestik bruto  (PDB) per kapita. Dari negara yang paling miskin hingga negara yang  paling kaya sejagat.
Berdasarkan data ranking 182 negara tersebut, Indonesia berada di  urutan ke 122 dengan PDB per kapita US$4.380 atau Rp39,4 juta per tahun.  Nah, apa yang akan diperoleh jika berlajar kemiskinan di negara makmur? 
 [cha/in/hidayatullah.com]
www. surya.co.id 
 
 
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar