Kesegaran es tidak hanya nikmat saat diminum siang hari bolong. Malam hari pun tetap nikmat menyegarkan. Tak percaya buktikan di Ees Cao Dewi khas Semarang ini. Serutan es yang disiram dengan sirup frambose, butiran selasih dan kucuran jeruk nipis, bisa melepas dahaga serta menambah kesegaran di malam hari.
Es cao ini pun hanya buka di malam hari di Pasar Semawis pada Jumat, Sabtu dan Minggu. Sedangkan Senin dan Kamis di depan gg pasar baru.
Sudah empat tahun ini Dewi Suryanti, 31, warga Suryo Kusumo IV/43 Tlogosari membuka es cao di malam hari. Dirinya membuka usaha dengan resep turun-temurun. Awalnya ia membuka di daerah Kedungmundu, kemudian pindah ke Pasar Semawis. Keputusan untuk pindah tersebut tepat, karena pelanggannya semakin hari kian banyak.
“Wah kalau buka di Semawis, duduk saja tidak sempat. Apalagi pelanggan minta saya yang meracik es tersebut,” ujar istri Triyono, 40, yang juga pelatih basket tim cewek SMA Karangturi ini.
Menu andalannya adalah es cao isinya sari kelapa, nanas, manisan mangga, tape, selasih, kelapa muda, dan cao. Harganya Rp10 ribu per piring, Rp12 ribu jika ditambah kolang-kaling dan Rp 20 ribu jika ditambah durian.
“Ciri khas kami, menggunakan piring bukan mangkok. Untuk durian juga menggunakan durian montong,” ujarnya sembari mengatakan siap untuk mengikuti ajang lomba kuliner Khas Semarang yang diadakan Dji Sam Soe kerjasama dengan Jawa Pos Grup (Radar Semarang, Meteor).
Selain es cao, dirinya juga menyediakan es marem, es shanghai, es teler semawis, es kombinasi. Untuk pelanggan yang memiliki penyakit diabetes, tidak perlu khawatir karena disediakan gula khusus.
Jam buka mulai pukul 17.30 – 21.00 hari Jumat, Sabtu, Minggu di Pasar Semawis dan hari Senin-Kamis ujung Jalan Wotgandul Timur “Es cao yang asli itu ya es campur asli Semarang, tapi banyak orang yang mengira es cincau itu es cao,” tandasnya.
Sumber: http://kulinerkhassemarang.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar