Ada lunpia kilat, ekspres, ekstrim, super ekspres dan masih banyak yang lainnya. Dari ke-9 macam lunpia tersebut, salah satu pedagang kaki lima yang dikunjungi Radar Semarang kemarin adalah Lunpia Ekstrim Bang Prapto berlokasi di depan Kampung Mertojoyo Jalan Mataram Semarang.
Nama lunpia ekstrim tersebut, menurut pemiliknya Suprapto, cukup manjur untuk menarik pengunjung. Ini terbukti dari omzet yang dihasilkannya setiap hari. Rata-rata ia mampu menjual sekitar 90 hingga 100 lunpia per hari. Bahkan, jika hari Sabtu dan Minggu tak jarang Suprapto mampu menjual hingga 200 lunpia.
“Rata-rata pembeli saya sebagian besar beasal dari luar kota. Seperti orang dari Surabaya, Jakarta dan masih banyak lagi. Mereka sengaja membeli lunpia ini, untuk oleh-oleh bagi sanak keluarganya,” ungkapnya.
Tidak hanya itu mahasiswa yang hendak pulang kampung tak jarang membeli lunpia untuk oleh-oleh. “Anak-anak kos-kosan yang menjadi pelanggan di tempat ini, sebagian besar berasal dari Jepara, Demak dan masih banyak lagi,” terangnya.
Isi lunpia antara lain rebung, udang, telur, ayam dan ikan pihi. Isian itu dibalut tepung. Harganya menurut Prapto satu lunpia Rp 5 ribu. “Dengan Rp 5 ribu sudah bisa mendapatkan lunpia yang manis dan gurih,” jelasnya berpromosi.
Untuk penyajian, dilengkapi saus terbuat dari kecap dan bawang. Serta lalapan acar, dan cabai. Pria yang tinggal di Jalan Kampung Krese 463 Semarang ini mengaku sudah 9 tahun berjualan lunpia. Sebelum berjualan lunpia sendiri, Prapto bekerja pada pedagang lunpia di kawasan Gang Pinggir.
Sumber: http://kulinerkhassemarang.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar